tag:blogger.com,1999:blog-2292830629738264397.post4275222797789519332..comments2024-03-25T07:51:09.010+07:00Comments on PENCANGKUL.COM: Bank Pertanian Berbasis Syariah, Mengapa Tidak?JUNAEDIhttp://www.blogger.com/profile/12337752638782792371noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-2292830629738264397.post-17359520981650011112015-08-31T21:28:21.329+07:002015-08-31T21:28:21.329+07:00Artikelnya mantap gan..
kunjungi juga:
Demokrasi S...Artikelnya mantap gan..<br />kunjungi juga:<br /><a href="http://demokrasistyle.blogspot.com" rel="nofollow">Demokrasi Style | Artikel tentang pengetahuan ilmu sosial, baik ilmu pemerintahan, ilmu politik dan ilmu hukum</a><br /><a href="http://referensitutorial.blogspot.com" rel="nofollow">Baca artikel dan tutorial tentang ilmu komputer dan internet</a><br /><a href="http://searchtrick.mywapblog.com" rel="nofollow">Tips dan trik tentang ilmu komputer dan internet</a><br />Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2292830629738264397.post-86117896155275740602010-06-01T04:58:28.632+07:002010-06-01T04:58:28.632+07:00bahan bacaan yang menarik mas jun..... sekalian mi...bahan bacaan yang menarik mas jun..... sekalian minta ijin nge-<i>link</i>.<br /><br />betul..... memang salah satu kendala meningkatkan pendapatan petani terletak pada dukungan modal dalam bentuk finansial yang minim. saya juga setuju dengan pendapat rekan saya (ana arisanti) yang menjadi penyebab bank kurang berminat mendanai bidang pertanian karena potensi resiko yang besar.<br /><br />namun, pihak asuransi pun atau lembaga pembiayaan manapun tidak akan berminat pada suatu investasi/menjamin suatu investasi yang memiliki potensi resiko yang tinggi yang tidak dibarengi dengan potensi return/gain yang tinggi pula.<br /><br />satu-satunya potensi resiko tinggi yang dibisa diterima banyak investor/pihak penjamin investasi adalah apabila investasi tersebut memiliki potensi return/gain yang tinggi pula. jadi, baik pihak bank, asuransi atau lembaga pembiayaan manapun pasti mau menginvestasikan dananya/memberi jaminan investasi ke sektor pertanian bila sektor tersebut memiliki potensi return/gain yang tinggi meskipun di balik itu terdapat potensi resiko yang tinggi pula.<br /><br />nah..... permasalahannya..... menciptakan produk/komoditi hasil sektor pertanian agar memiliki nilai yang mengandung potensi return/gain yang tinggi bukan hal yang mudah (<i>bukan hal yang mudah bukan berarti tidak mungkin</i>)<br /><br />sebelum berpikir terlalu jauh untuk mencari cara meningkatkan potensi return/gain yang tinggi, yang perlu diketahui adalah permasalah utama apa saja yang sekarang selalu dihadapi petani.<br /><br />untuk daerah kita (Kabupaten Jombang), saya menggunakan hasil <b>Analisis Akar Masalah Sektor Pertanian</b> yang tertuang dalam <b>Masterplan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Jombang Tahun 2009</b> yang disusun oleh teman-teman Bappeda Kabupaten Jombang.<br /><br />analisis tersebut menjelaskan ada tiga akar permasalahan yang sekarang dihadapi Petani Jombang, yaitu:<br /><br /><b>pertama</b>, harga jual produksi rendah yang diantaranya disebabkan oleh: kemampuan tawar-menawar yang rendah akibat tidak tersedianya informasi harga; minimnya perlindungan harga baik terhadap bahan produksi seperti pupuk, benih dan obat-obatan maupun terhadap harga komoditas pertanian pasca panen; minimnya unit usaha hilir yang bergerak dalam bidang pertanian; minimnya inovasi baru dalam sektor pertanian.<br /><br /><b>kedua</b>, biaya proses produksi tidak sebanding dengan harga jual yang diantaranya disebabkan oleh: harga bahan produksi seperti pupuk, benih dan obat-obatan yang mahal; semakin banyak ditemukannya hama baru yang resistan/lebih tahan terhadap pestisida atau obat pembasmi hama lainnya; sistem irigasi yang buruk sehingga menyebabkan petani mengeluarkan biaya tambahan untuk pengairan; mahalnya alat-alat pertanian terutama alat-alat yang berbasis pada teknologi produksi/pengolahan; eksodus jasa tenaga kerja yang besar dari sektor pertanian ke sektor industri mengakibatkan minimnya tenaga kerja pada sektor pertanian sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa buruh tani menjadi lebih mahal; mahalnya ongkos transport untuk membawa hasil pertanian.<br /><br /><b>ketiga</b>, hasil pertanian yang kurang optimal yang diantaranya disebabkan oleh: teknologi yang digunakan dalam proses produksi masih tradisional sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dan tidak efisien; petani belum banyak yang menanam jenis padi benih unggul karena mahalnya harga benih tersebut; rendahnya pengetahuan petani terhadap tata cara bertani yang benar, ke-engganan petani beralih dari pertanian sistem tradisonal ke sistem pertanian modern; kurangnya penyuluhan dan informasi dari dinas pertanian atau lembaga yang berhubungan dengan pertanian.<br /><br />permasalahan-permasalahan pertanian yang tersaji di atas seharusnya juga menjadi perhatian kita bersama, di samping permasalahan dukungan modal dalam bentuk finansial yang minim, karena dukungan dana yang cukup melimpah sekalipun akan menjadi percuma jika kita bersikap abai terhadap permasalahan pokoknya.PutraGoeshttp://abdiprojo.blogspot.com/noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2292830629738264397.post-12800253400103936182010-05-26T09:35:15.280+07:002010-05-26T09:35:15.280+07:00menurut aku kurangnya kemauan bank untuk mendanai ...menurut aku kurangnya kemauan bank untuk mendanai bidang pertanian adalah resikonya yang boleh dibilang besar, kenapa? pertama adalah resiko gagal panen yang bisa diakibatkan oleh bencana alam ataupun serangan hama, yang kedua adalah resiko turunnnya harga produk-produk pertanian saat musim panen tiba <br />jadi untuk bisa menarik minat perbankan menginvestasikan dananya di sektor pertanian adalah bank harus bekerja sama dengan asuransi untuk mengantisipasi kerugian jika trjadi gagal panen. Tapi masalahnya ada gak ya asuransi yang mau menjamin resiko ini ?Ana Arisantihttps://www.blogger.com/profile/10171220979589424183noreply@blogger.com