Ad Code

Jalan-Jalan Ke Pekalongan, Jangan Lupa Sego Megono!



SEGO megono atau nasi megono! Begitulah sebutan kuliner khas Pekalongan ini. Saya menikmati makanan ini pertama kali pada tahun 2005 ketika diajak sahabat satu kost-kost-an ketika ia hendak pulang kampung dan mengajak saya. Ketika itu, kami sama-sama tinggal di Bogor dalam area satu kost dan satu kelas. Pertama kali diajak menikmati di sebuah kedai atau warung makan di tepi jalan raya, persis di depan pasar Kajen, ibukota Kabupaten Pekalongan. Terasa aneh saja setelah mendengar nama penganan itu dan mencoba mencicipinya. Namun setelah itu, terasa familiar juga di lidah.

Nah, beberapa waktu lalu saya sempat melakukan perjalanan selama 2 hari di kota Pekalongan. Tentu saja sempat mencicipi makanan khas-nya ini. Sebelum ke Pekalongan, beberapa hari sebelumnya saya sempat menghubungi sahabat lama saya. Seperti biasa, saya SMS dengan nada gurauan dan memberitahukan kalau akan ke Pekalongan, dan saya akan berkunjung ke rumahnya. Dia pun menjawab dan menyilahkan, tapi saat itu posisi dia masih di Solo, ada urusan keluarga katanya

Kembali ke kuliner khas Pekalongan, makanan khas ini bahan dasarnya dari nangka muda, atau kalau di daerah Jombang disebut 'tewel', dominasi parutan dan aneka rempah-rempah, atau orang-orang Pekalongan menyebutnya bumbu pepek atau bumbu lengkap. Entah apa saja kandungan dari bumbu lengkap ini. Yang jelas membuat 'aroma' megono lebih harum dan sedap serta rasa gurih yang dihasilkan sangat kuat 'mengikat' lidah.

Nasi megono akan lebih nikmat jika dihidangkan dengan nasi hangat dengan lauk pendamping seperti daging ayam goreng, perkedel, telur asin, ngat mie, tempe bersalut tepung dan sebagainya. Di Pekalongan dan sekitarnya, hampir semua warung nasi yang dikelola orang Pekalongan sendiri, menyediakan menu khas ini.

Ada yang mengatakan bahwa megono itu hampir sama dengan gudeg di Jogja, yang sama-sama berbahan dasar nangka muda, hanya saja pada masakan gudeg Jogja, kelapanya sudah diambil santannya saja untuk kuahnya, sementara kelapa untuk membuat megono diparut dan diaduk menjadi satu. Selain itu, yang membedakan adalah cara memasaknya. Gudeg Jogja dimasak dengan cara direbus, sementara megono dimasak dengan cara dikukus. Anda tertarik untuk menikmati sego megono? Silahkan pergi ke Pekalongan!

Baca juga:

Posting Komentar

12 Komentar

  1. Mantaps neh lauknya, hehe.... Kalo di Jogja juga ada nasi megono, nggowo duwit limolas ewu wis wani andok wong loro, murah meriah... lauknya ga seperti yang di Pekalongan itu je...

    BalasHapus
  2. mau lah, pang transferin ka bandung. ewueh didieu, :(

    BalasHapus
  3. Pernah dengar tentang kuliner yang satu ini, tapi sayangnya belum pernah mencicipi. Semoga nanti ada warung yang jualan nasi ini di kotaku :)

    BalasHapus
  4. wah kota ane tuh gan :D
    selain batik nyak makanan khas nya juga sudah dikenal..
    kalo mudik mampir ya,,
    follow my tuiter @kotabatik

    BalasHapus
  5. jauh aja klo harus ke Pekalongan, ada yg jual di Jakarta gak? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. di Jakarta ada di Tebet, didepan pasar PSPT tebet. Disitu juga dijual aneka masakan khas pekalongan lainya

      Hapus
  6. Dari dulu pengen nyicipin ini mas..belum kesampaian...:)

    BalasHapus
  7. wah, jdi pengen nyicipin...!!!
    kpn-kpn kalau ke sna pengen nyicipin...

    BalasHapus
  8. Halo !
    Raih kesempatan jalan-jalan sambil wisata kuliner di 5 kota Indonesia bareng Daihatsu, dengan ikutan lomba blog 'Jelajah Kuliner Unik Nusantara'. Info selengkapnya -> http://bit.ly/jelajahkuliner

    Cheers :D

    BalasHapus
  9. Saya terakhir makan megono pas ke Pekalongan Agustus silam, wah enak banget, saya cocok deh. Kapan ya ke sana lagi. Sambil ngopi, mantaab

    BalasHapus

Thanks for your visiting and comments!

Ad Code